Kepala Desa Makatian ” Linofik U.Refutu,SE.
Kepulauan Tanimbar Maluku. –
Desa Makatian adalah wilayah yang merupakan bagian dari kecamatan Wermaktian Kabupaten Kepulauan Tanimbar Propinsi Maluku. Desa yang sebagian besar penduduknya petani dan nelayan ini berkedudukan di pulau Yamdena. Namun demikian akses ke desa ini belum dapat di jangkau dengan perjalanan darat, kecuali melalui laut.
Naasnya jika musim barat tiba mulai bulan desember sampai april, akses melalui lautpun akan sulit, jika dipaksakan maka taruhannya adalah nyawa, demikian disampaikan Refutu kepada wartawan media ini ditemui pada kamis ( 13/03/2025 ) di Cafe Leta Herbalife Sifnana Tanimbar Selatan.
Walaupun terisolasi, semangat juang baik Pemerintah desa maupun masyarakat tidak surut sedikitpun, ini kami buktikan dengan perolehan status desa berdasarkan Indeks Desa Membangun ( IDM ) Kementrian Desa tahun 2024, desa Makatian adalah Mandiri. Padahal jika dibandingkan dengan desa desa lain yang aksesnya cukup baik dan tidak ada kesulitan, justru kesulitan mendapatkan predikat desa Mandiri, jelas dia.Lahan Pertanian Warga Makatian, dengam bantuan bibit dari Pemerintah Desa Melalui Dana Desa tahun anggaran 2024
Lanjutnya, memang wilayah desa kami terisolasi karena tidak adanya jalan penghubung melalui darat. Namun demikian kami tidak tinggal berpangku tangan untuk tidak berbuat apa apa guna mendukung kemajuan desa. Misalnya untuk sumber daya manusia kami sudah punya lembaga rumah pintar yang memiliki kelas literasi bahasa inggris, komputer dan beberapa yang lainnya, ini salah satu terobosan yang kami lakukan. Kemudian untuk pertanian tahun anggaran 2024 kami sudah menganggarkan untuk ketahanan pangan senilai Rp.85 juta rupiah dari Dana Desa untuk pengadaan bibit padi merah, dan kini masyarakat petani sudah mulai panen hasilnya,jelas pria berzodiak Skorpio ini.
Tahun 2025, anggaran untuk pertanian ditingkatkan menjadi Rp.512.300 ribu rupiah yang bersumber dari Dana Desa untuk pengadaan obat obat pertanian,alat semprot hama,ditambah bibit bawang.
Sedangkan bibit sayuran dan lainnya kami fokus pada pengembangan kelompok Dasa wisma lewat RT di lingkup desa Makatian dalam rangka kesiapan masyarakat dalam mensukseskan Program Makan Bergizi Gratis, lewat penghidupan serta pemanfaatan Dapur Rumah Tangga pada pekarangan Keluarga di dalam Desa.
Semua kami lakukan agar warga desa Makatian dapat mandiri pangan, apalagi lahan sangat mendukung untuk meningkatkan hasil pertanian,dan target jangka pendek adalah masing masing keluarga dapat memperluas lahan pertaniannya, untuk swasembada beras, minimal masyarakat saya tidak perlu beli beras ditoko lagi, sehingga jika ada uang yang diperoleh dari penjualan kopra atau hasil menjual ikan dapat ditabung untuk persiapan pendidikan anak anak mereka, jelas Refutu.
Adanya program Nasional yang merupakan program unggulan Presiden Prabowo-Gibran yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG) ternyata sangat relevan dengan visi dan misi saya sebagai Kepala Desa Makatian pasca di sahkannya UU Desa no. 3 tahun 2024 perubahan atas UU Desa no.6 Tahun 2014 yang fokus saya hanya untuk Ketahanan Pangan dan Pembangunan Sumber Daya Manusia.
Rencana jangka panjang
Kami sedang melakukan konsultasi teknik terkait potensi pembuatan bendung untuk kebutuhan persawahan nantinya, dan ini sudah didiskusikan dengan Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat ( TAPM ) yang membidangi infrastruktur selain itu kami juga akan melakukan konsultasi dengan dinas terkait baik dinas PU maupun dinas Pertanian KKT. Memang ini butuh biaya yang tidak sedikit untuk kebutuhan survey dan pengukuran baik debit air, existing lahan, desain shop drawing serta Rencana Anggaran Biaya, tapi apapun itu kami tetap optimis bahwa semua ini akan berjalan sesuai harapan, tutup Alumni Sarjana Ekonomi Universitas Pattimura Ambon ini.
Harapan ke Pemerintah Daerah
Refutu berharap dalam meningkatkan ekonomi masyarakat Makatian masih terkendala akses Jalan. Karena
desa Makatian memiliki Petuanan terbesar di Dataran Pulau Yamdena Kepulauan Tanimbar, dan kaya akan hasil laut, darat dan juga Udara yang merupakan mata rantai ekonomi yang berputar. Namun karena terbatas dengan akses jalan, maka secara otomatis dapat berpengaruh terhadap ekonomi masyarakat yang kurang baik dikarenakan biaya ongkos yang mahal.
Selaku kepala desa Makatian sangat berharap kepada Bapak Bupati Kepulauan Tanimbar dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD) Kabupaten Kepulauan Tanimbar, memperhatikan jeritan kami masyarakat Makatian yang terisolir.
Jalan simpang Batu Putih _ Abat agar segera ditindaklanjuti secara bertahap untuk akses seluruh masyarakat Jasira Barat Pulau Yamdena, agar mempermudah akses kami ke dan dari untuk usaha ekonomi sehingga cost lebih murah, harapnya.
Salah satu kelompok tani yang ditemui terpisah bapak Swingli Huninhatu dan bapak Demi Laiyan mengatakan bahwa tahun 2024 kemarin Pemerintah Desa su kasih bantuan berupa bibit padi par Katong masyarakat par tanam, sekarang katong su panen akang pung hasil.
Katong berterima kasih sekali karena lewat bantuan Pemerintah Desa katong masyarakat bisa mandiri, dan sekarang kami sudah panen hasil. Namun kami berharap juga kepada Pemerintah Daerah KKT untuk mendukung kami memperluas lahan dengan alat pertanian seperti hand traktor, pupuk dan lainnya.
***dp***