Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam sebuah masyarakat ada banyak sekali perbedaan latar di antara warga-warganya, baik berupa perbedaan sosial maupun budaya. Perbedaan tersebut bisa saja menciptakan suatu harmoni dalam keberagaman dalam keberagaman sosial budaya.
Lalu apa yang dimaksud dengan harmoni dalam keberagaman sosial budaya? Secara sederhana, konsep harmoni dalam keberagaman sosial budaya dapat dipahami sebagai suatu kehidupan bermasyarakat yang rukun, meski pendudukan datang dari berbagai macam latar belakang sosial budaya.
Meski demikian, apa yang dimaksud dengan harmoni dalam keberagaman sosial budaya bukanlah suatu hal yang mudah untuk diwujudkan. Pada dasarnya, perbedaan latar belakang sosial budaya merupakan kekayaan tersendiri, namun di sisi lain banyak konflik yang terjadi akibat perbedaan tersebut.
Untuk mewujudkan apa yang dimaksud dengan harmoni dalam keberagaman sosial budaya, dibutuhkan kesadaran dari setiap lapisan masyarakat mengenai toleransi. Dengan toleransi kita bisa mewujudkan apa yang dimaksud harmoni dalam keberagaman sosial budaya di masyarakat.
Apa yang dimaksud harmoni dalam keberagaman sosial budaya penting untuk diwujudkan, apalagi jika mengingat bahwa negara Indonesia terdiri dari berbagai macam latar belakang sosial dan budaya. Untuk lebih memahami apa yang dimaksud harmoni dalam keberagaman sosial budaya, berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (10/6/2023).
Keberagaman Sosial Budaya
Sebelum membahas lebih dalam mengenai apa yang dimaksud dengan harmoni dalam keberagaman sosial budaya, penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan keberagaman sosial budaya.
Keberagaman sosial budaya merupakan kondisi dalam suatu masyarakat di mana terdapat perbedaan sosial dan budaya. Seperti yang kita tahu, Indonesia merupakan sebuah negara dengan masyarakat yang heterogen. Artinya, Indonesia memiliki masyarakat yang pendudukan terdiri dari berbagai latar belakang sosial dan budaya.
Indonesia bahkan tidak hanya terdiri dari masyarakat yang berasal dari suku yang sama. Ada suku, Jawa, Sunda, Bali, Batak, Bugis, Betawi, dan masih banyak lagi suku yang ada di Indonesia. Faktor kondisi geografis Indonesia yang luas pun turut memengaruhi terwujudnya keberagaman sosial budaya di Indonesia.
Keberagaman sosial budaya di Indonesia dipicu oleh beberapa hal, mulai dari wilayah, cara berinteraksi, hingga sejarahnya. Adapun faktor penyebab kondisi keberagaman di Indonesia antara lain adalah sebagai berikut:
1. Agama atau kepercayaan yang mempengaruhi kehidupan masyarakat
2. Kondisi geografis wilayah yang dapat mempengaruhi tradisi, budaya, mata pencaharian, dan cara berinteraksi
3. Kehidupan sosial
4. Sejarah, misalnya suatu daerah yang pernah dijajah oleh bangsa tertentu akan menyerap beberapa kebiasaan atau budaya bangsa penjajah tersebut
Contoh Keberagaman Sosial Budaya
Untuk memahami lebih dalam mengenai keberagaman sosial budaya, penting untuk mengetahui beberapa contohnya. Dengan mengetahui contoh keberagaman sosial budaya, kita bisa mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai apa yang dimaksud dengan harmoni dalam keberagaman sosial budaya.
Adapun contoh keberagaman sosial budaya antara lain adalah sebagai berikut:
1. Rumah Adat Tradisional
Rumah adat merupakan rumah tradisional yang dibangun menurut nilai atau kepercayaan masyarakat di suatu wilayah, misalnya Rumah Gadang. Rumah adat asal Sumatera Barat ini menampilkan arsitektur atap runcing yang disebut gonjong. Atap gonjong ini merefleksikan harapan masyarakat yang melangit dan mencapai Sang Maha Pencipta.
2. Alat Musik Tradisional
Alat musik tradisional merupakan salah satu contoh keberagaman sosial budaya yang dibuat dan diwariskan secara turun temurun pada kelompok masyarakat di wilayah tertentu. Contohnya adalah Tifa, alat musik tradisional milik Suku Asmat, Papua.
Ciri khas Tifa adalah ukiran yang melambangkan Patung Bis. Patung ini dianggap sebagai patung sakral Suku Asmat. Bentuknya menyerupai wajah anggota keluarga yang telah meninggal. 3. Makanan Tradisional
Makanan atau kuliner tradisional khas Indonesia sudah banyak yang mendunia. Cita rasa yang menggugah selera hingga keunikan di baliknya selalu berhasil mencuri perhatian. Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan tradisional dengan ciri khas tersendiri. Belum lagi kehadiran rempah-rempah yang semakin menambah kelezatan hidangan tradisional tersebut.
Contoh keberagaman sosial budaya dari segi kuliner adalah rendang yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Rendang kerap disajikan sebagai hidangan istimewa untuk upacara adat atau peristiwa penting lainnya.
4. Bahasa Daerah
Tiap suku memiliki bahasa daerah yang berbeda-beda. Tidak hanya menjadi alat komunikasi, bahasa juga menjadi identitas keberagaman sosial budaya di Indonesia. Contohnya adalah Bahasa Sunda, Bahasa Jawa, Bahasa Betawi, Bahasa Melayu, Bahasa Bali, Bahasa Bugis, Bahasa Ambai, dan sebagainya.
5. Tarian Tradisional
Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas tarian tersendiri yang dapat mewakili nilai atau kepercayaan masing-masing. Sebagai contoh adalah Tari Musyoh dari Papua. Tarian tradisional ini mencerminkan kepercayaan masyarakat Papua untuk mendoakan keluarga atau warga yang gugur dalam kecelakaan dan berharap arwahnya dapat beristirahat dengan tenang,
Selain itu, masih ada banyak lagi contoh keberagaman sosial budaya. Sebenarnya keberagaman tersebut bisa menjadi kelebihan sendiri, di mana ada banyak industri pariwisata yang lahir akibat dari keberagaman sosial budaya.
Meski demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa keberagaman sosial budaya juga dapat memicu konflik. Oleh karena itulah kita harus dapat mewujudkan apa yang dimaksud dengan harmoni dalam keberagaman sosial budaya.
Contoh Konflik Sosial
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, keberagaman sosial seperti pedang bermata dua. Di satu sisi, keberagaman dapat menjadi kekuatan suatu masyarakat, namun di sisi lain keberagaman dapat memicu konflik di masyarakat.
Salah satu contoh konflik yang dipicu perbedaan sosial budaya adalah perpecahan di masyarakat akibat pemilu. Perbedaan pandangan politik dan calon yang dipilih sering menimbulkan konflik di masyarakat.
Perbedaan pandangan dan pilihan politik inilah yang sering memicu konflik di akar rumput, di mana terjadi perang argumen di media sosial, dan bahkan ada akun khusus yang dibentuk untuk mendukung calon masing-masing.
Perang di media sosial tidak dapat dihindari dan satu sama lain memberi julukan yang buruk pada kubu lawan. Inilah satu di antara bentuk konflik sosial.
Konflik sosial semacam ini jelas menjadi hambatan untuk mewujudkan apa yang dimaksud dengan harmoni dalam keberagaman sosial budaya.
[Sumber : https://www.liputan6.com/hot/read/5315665/apa-yang-dimaksud-dengan-harmoni-dalam-keberagaman-sosial-budaya-ini-cara-mewujudkannya?page=4]